Ukhti, Mari Kembali!

UKHTI, MARI KEMBALI! Langkahku sudah jauh.. tertatih.. mengejar fatamorgana. Tak ada yg tahu, kecuali aku dan Rabbku, bahwa sesungguhnya akulah manusia durjana. Bersembunyi dalam topeng atas nama kesholihan. Di sudut ruang sana, mereka berbisik-bisik. Adalah -katanya- aku mengagumkan, penuh sahaja, berwibawa, dambaan lelaki sholih, membuat cemburu bidadari syurga. Aduhai, sungguh.. jikalau saja mereka tahu.. bahwa aku adalah kandidat bangkai yg sebentar lagi kan membusuk.. Andai saja mereka mencium aroma maksiat yg kuperbuat setiap waktu.. adakah mereka mau mendekatiku? Tak tahukah mereka, bahwa AKU hanyalah topeng.. yg kubuka ketika tak bersama mereka? Tak tahukah mereka, bahwa AKU adalah pengejar dunia yg fana? Tak tahukah mereka, bahwa hijrahku sebatas suluqiyah saja.. hanya sebatas hijab saja.. Tak tahukah mereka, bahwa ilmuku sebatas di tulisan saja.. bahwa amalku sebatas lisan saja.. Aduhai kalian, tak tahukah, bahwa AKU hanya MERASA sholih.. aku c...