Short Story About Azalea (True Story)

Hujan belum jua reda, ketika rindu mulai pupus terurai masa.. kelebat bayang telah menggelap.. Menutup mata saja.. agar tak ada lagi rasa.. Halte, 17 mei 2016 Ketika rindu dan hujan tak lagi saling mengusik Azalea mengerjapkan matanya yang mulai basah seperti tanah yang terguyur hujan dihadapannya. Semua kembali berputar di memorinya. Masa lalu. Sungguh, semuanya telah berubah. Situasi, perasaan, dirinya, dan -mungkin- lelaki itu. Namun, satu yang tak bisa ia ubah. Kenangan. Karena, betapa pun canggihnya abad ini, belum ada aplikasi yang bisa menghapus kenangan, kecuali ada yang suka rela menjadikan dirinya terkena amnesia. *** "Assalamu 'alaikum.. Azalea?" Pesan pertama yang ia dapatkan dari Lelaki itu 8 bulan yang lalu. Tak pernah ia ingin menggubrisnya. Pesan demi pesan ia terima dari Lelaki itu, menyatakan kekagumannya dan juga keseriusannya. Tapi, Azalea bukan gadis bodoh yang mudah terpedaya. Apalagi -ketika itu- Si Lelaki datang sebagai secret admirer, tak ad...