Jejak-jejak yg tertinggal

Bagi saya, masa lalu dikenang bukan untuk dirutuki. Toh, bagaimana pun kita sesali setiap yg telah terjadi, kesalahan, kelalaian, kebodohan, waktu tidak bisa berbalik arah. Kita hanya bisa melangkah ke depan. Menengok kebelakang hanya untuk menjadikannya bahan refleksi, muhasabah, dan pembelajaran untuk masa yang akan datang. Setiap kisah yang telah lewat, dari perihal pertemanan, persahabatan, kerjaan, sekolahan, perkuliahan, keluarga, sampai soalan hati, semuanya punya makna sendiri. Sekali pun itu membuat derai tangis, terbahak, terpingkal, tersenyum malu (malu-maluin), terlonjak bahagia sampai akhirnya nyunsep saking sedihnya. Saya menikmati semuanya setelah terlewati. Hihi. Padahal saat dijalani, adakalanya ingin menyerah saja pada hidup. Na'udzubillah. Terpuruk dari hal yg paling terpuruk pun sudah pernah. Sedih yang sampai sesegukan dan nyeseknya minta ampun, sudah pernah. Patah hati sampai kapok jatuh hati dan main hati, pun pernah. Jika kalian menelusuri "Rinai...