Jakarta-anugrah atau Musibah

Malam itu, tiba-tiba pak Boss menelfonku. “dik” begitu sapaan beliau padaku. “ini ada kabar dari pusat (maksudnya Yayasan pusat, yang salah satu cabangnya dikelolah oleh Bossku di Kota kami tempati), tanggal sekian adik harus berangkat ke Jakarta untuk menjalani masa training selama 40 hari.” Tutur beliau. Aku cukup shock mendengar ini. Pasti Pak Boss sudah menimbang lebih jauh soal ini. Aku sangat menghargai beliau. Bahkan, aku diterima di Kliniknya bekerja sebagai Kepala bagian keuangan tanpa test ini-itu. Sebenarnya, aku tak menyangka bisa bekerja disana. karena, pada awalnya, ketika dipersyaratkan untuk memasukkan CV, aku menaruh pas foto yang memakai niqob. Beberapa hari setelahnya, aku dihubungi untuk mengganti foto tersebut dengan foto yang membuka wajah. Saat itu aku menolak. Dan mengatakan “mending saya mencari kerjaan lain, jika harus menampilkan foto tanpa cadar”. Setelah beberapa hari, aku kembali dihubungi. Katanya aku sudah bisa masuk kerja minggu depan. Na...