Sebuah Renungan untukmu ukhti dan diriku


Kubertanya Pada Hati

Apa kabar wahai hati?
Apakah kau saat ini kau baik-baik saja?
 Masihkah dirimu kini memiliki giroh untuk memperjuangkan agamamu?
Masihkah diakhir malammu meneteskan airmata memikirkan amanahmu?
Masihkah kata “dakwah nomor satu” bergelayut di benakmu?
Ataukah semua itu telah hilang?! Berganti dengan kelalaian

            Apa yang sedang kau fikirkan?
            Dunia yang belum kau raih?
            Kuliah, ujian, tugas, prestasi, nilai….
            Ataukah sekarang kau galau memikirkan cintamu yang tak kunjung datang?!

Hati…
Hati yang fitranya suci…
Hati yang hakikinya bersih…
Kini engkau lalai karena dunia
Sibuk dengan dirimu sendiri
Masih ingatkah  ketika awal engkau melangkahkan kaki disini?
Engkau mencari sesuatu yang tak kau punyai dalam dirimu, ilmu…
Ketika ia datang seiring hidayah-Nya menyapa,
Allah memilihmu dari sekian ribu hati yang ada disana

            Tidakkah kau bangga, ketika predikat aktivis dakwah itu untukmu?
            Tapi, pantaskah?
            Mana pergerakanmu dalam dakwah?
Mana usahamu untuk menegakkan agama Allah?
Allah tidak butuh prosesnya, tapi hasilnya…

Hati…
Mungkinkah predikat aktivis dakwah sudah cukup bagimu?
Kulihat  engkau kini tidak merasa cukup dengan dunia
Dan zuhud terhadap akhirat

            Hati…
Apakah engkau galau memikirkan cintamu?
Engkau berlari mengejar cinta manusia, dan kau lupa cinta sejatimu,
Cinta Rabbmu..
Engkau lupa, dulu engkau bermimpi meraih cinta-Nya,
Bukan cinta makhluk-Nya..

Hati…
Kuingin detik ini juga, kau bermuhasabah
Berhenti sejenak untuk menengok kembali keimananmu
Adakah yang telah kau lakukan untuk dakwah? Untuk agama Allah?

Comments

Popular posts from this blog

(Bukan) Takdirku-Cerpen

ketika hidayah menyapa (cerpen)

Nikmat Sehat (Laa ba'sa Thohurun Insya Allah)