Posts

Showing posts from 2016

Uang Panaik, batu sandungan menuju pernikahan

Image
bismillah.. Kalau bahas ginian, agak takut2 gimanaaa gituu.  Lebih ke khawatir sih, nanti kalian kira saya udah mau nikah. Wkwk. Padahaaal.. hiks.. calonnya belum terlihat.  Yups, uang panaik. Atau to ogi' (suku bugis) menyebutnya doi' pappenre'. Selalu menjadi bahasan menarik di kalangan orang Sulawesi Selatan, Barat, dan sekitarnya. Bagaimana tidak, terlalu banyak fenomena di tengah masyarakat kurang masuk akal, jika sudah berkaitan uang panaik ini. Salah satunya yg pernah jadi viral di medsos, kakek2 tua menikahi gadis belasan tahun yg jelita dengan panaik ratusan juta.  Oh ya, sebelum lanjut bahasan, saya ingin menjelaskan bahwa uang panaik ini berbeda dengan mahar yah, guys. Apa bedanya? Mahar adalah pemberian suami kepada istri dg kerelaan, dan ini salah satu rukun sahnya pernikahan. Ada pun panaik, bukan rukun nikah. Ia hanya budaya, adat istiadat di kalangan bugis makassar. Lagi pula, panaik ini tidak semata2 ditujukan kepada sang wanita yg ingin dilamar. N

The Azalea's Stories

Image
"Kadang aku bingung, mau menyampaikan lewat apa. Terlalu banyak hal yg ingin kusampaikan padamu. Pesan-pesan kalengmu yg kuterima 7 bln yg lalu masih tersimpan rapi. Disini. Di hatiku. kau bisa mengirimiku pesan. Namun aku tidak bisa. Karena kau selalu salah memahami kata2ku. Terlalu banyak prasangka yg ingin kuklarifikasi. Sekian banyak motivasi ingin kuberi. Tak terhitung do'a terpanjat ke langit agar ikhtiarmu dimudahkan. Kau selalu mengira bahwa aku sekedar bermain. Tak tahukah engkau, di setiap malam aku tergugu. Sakit jika harus mengingat setiap baris kata2mu yg manis, namun kau tak pernah datang dengan kepastian. Tak tahukah engkau, setiap akun, nomor handphone, ku block dan ku delete demi menjaga hatiku yg mulai terjangkiti virus. Lalu, keseriusan apa yg kau pertanyakan? Aku hanya tak ingin memupuk harap di tengah penantian yg tak jelas ini. Bisakah, sekali saja kau berprasangka baik padaku? Hatiku kini terluka karenamu. Aku bukan ingin terburu2, hanya tak ingin hubun

Tulisan Ketjeh Untuk Para Pejuang Ketjeh

Image
Bismillah Tulisan ini bukan dalam rangka memperingati hari pahlawan. Sebab, bagiku pejuang itu bukan sekedar pahlawan. Lalu, pejuang apa tuh yang dimaksud? Yah, pasti bisa nebaklah. Tulisan saya gak jauh-jauh bahasannya. Haha.. tulisan ini spesial untuk para pejuang ketjeh dimana pun berada, yang sedang memperjuangkanku (PD) atau memperjuangkan orang lain. Meski pun saya tak yakin, pejuang-pejuang sejati diluar sana bisa membaca tulisan di blog ini. *hiks. Maklum, blog ini sepi kayak kuburan Panaikang. Padahal kuburan Panaikang ajah beberapa hari yg lalu mulai rame didatangi peziarah dalam rangka maulid Nabi. Padahal gak ada dalam syariat islam yang kayak gitu-gitu. Eh, kok ngelantur kesana sih. Ok.. balik lagi tentang sang Pejuang Sejati (asseek). Cuma pengen kasi support ajah.. jangan pernah menyerah untuk memperjuangkan orang yang kamu cintai (haha). Seriusan. Karena seorang wanita, pasti nyarinya lelaki tipe kayak gini, yang rela memperjuangkannya, tak peduli harus nyebrang pula

Kutipan Azalea's

Jika aku di beri kesempatan kedua, aku hanya ingin meminta maaf atas segala khilaf dan egoku. Yg tak menghargai, yg tak bisa bersabar, yg berprasangka buruk, dan kekanakan. Semoga waktu bisa memberi KITA pelajaran ut menghargai proses dari ALLAH. Tak buru2 mengambil sikap hanya karena jatuh cinta. Kita sama2 salah. Dan SEKARANG adalah masa kita bermuhasabah. Biarlah seperti ini saja. Saling mendiamkan, saling mendo'akan, belajar lebih baik lagi, mendekatkan diri kpd Rabb kita, menyibukkan diri dg ilmu dan amal. Semoga kelak, jika takdir berpihak, Allah anugrahiku pasangan yg sholih dan mensholihkan. Meski itu bukan dirimu. Sebaliknya, semoga Allah anugrahi dirimu pasangan yg sholihah dan mensholihkan, meski bukan diriku.  Detik ini aku akan berusaha ridho akan takdir Allah. Untuk yg pernah hadir dalam mimpiku, yg datang lalu berbalik pergi, hingga hilang di pelupuk mataku. Untuk yg pernah hadir dg segala rangkaian kata bak madu. Untuk yg pernah kuminta menuliskan kisah menja

Ukhti, Mari Kembali!

Image
     UKHTI, MARI KEMBALI! Langkahku sudah jauh.. tertatih.. mengejar fatamorgana. Tak ada yg tahu, kecuali aku dan Rabbku, bahwa sesungguhnya akulah manusia durjana. Bersembunyi dalam topeng atas nama kesholihan. Di sudut ruang sana, mereka berbisik-bisik. Adalah -katanya- aku mengagumkan, penuh sahaja, berwibawa, dambaan lelaki sholih, membuat cemburu bidadari syurga. Aduhai, sungguh.. jikalau saja mereka tahu.. bahwa aku adalah kandidat bangkai yg sebentar lagi kan membusuk.. Andai saja mereka mencium aroma maksiat yg kuperbuat setiap waktu.. adakah mereka mau mendekatiku? Tak tahukah mereka, bahwa AKU hanyalah topeng.. yg kubuka ketika tak bersama mereka? Tak tahukah mereka, bahwa AKU adalah pengejar dunia yg fana? Tak tahukah mereka, bahwa hijrahku sebatas suluqiyah saja.. hanya sebatas hijab saja.. Tak tahukah mereka, bahwa ilmuku sebatas di tulisan saja.. bahwa amalku sebatas lisan saja.. Aduhai kalian, tak tahukah, bahwa AKU hanya MERASA sholih.. aku congkak dengan

Sajak: Jalan yang Berbeda

Image
Haruskah kumengendap dlm malam2 sunyi Agar rasa ini tetap tersembunyi mencukupkan pinta dlm do'a di sujud2 yg panjang kepada sang Pemilik hati Dialah yg akan menentukan nun jauh.. kau terlihat..tapi tak tergapai asbab adanya jurang yg menganga lebar Perbedaan demi perbedaan terus muncul di permukaan seiring berjalannya waktu, terjawab sdh tanya yg menggelayut di benakku bahwa kau, bukan takdir di masa depanku setiap jalan adalah pilihan penentu bahagia akan setiap insan nikmatkah, deritakah, kembali kepada sang pemilih jalan dan aku.. hari ini.. masih ingin bertahan di jalan ini kutak tahu masa akan datang, akankah pertahanku masih kokoh.. semoga pilihanmu di jalan yg lain adalah pilihan kebahagiaan.. ad-dunya wal akhirah kau tetap ada sebagai kenang entah tersimpan di sudut hati bagian mana yang jelas..luka yg kau toreh adalah saksi, bahwa engkau pernah berjuang atas sesuatu yg ingin kau miliki, dan aku pun pernah berjuang, mempertahankan apa  yg harusnya kumil

Sajak:Kepada siapa?

Image
Catatan di pagi ini: Bahwa dakwah tak lah mudah setiap insan yg bercimpung di dlmnya senantiasa akan ada uji untuk mencari bukti iman di hati sanggupkah? Bisakah? Dakwah bahwa yg kuat dan tegar sekalipun suatu waktu akan ada yg tak menerima hatta "singa kampus" sekalipun Ujian cinta..terberat, mungkin Pembuktian cinta kpd Allah..mengharuskan kita berkorban..jiwa dan raga lalu, cinta kpd penyejuk jiwa,dan pembuka pintu syurga..birrul walidayin, kdang menghadirkan ujian cinta yg lain.. cinta kpd lawan jenis.. al isyq.. cinta memang tak ada ujungnya Tak pernah selesai kisahnya tak pernah habis bahasannya selalu begitu. Lalu kita, menambatkan cinta kpd siapa, duhai shalihah's? 7  nop 16

Yuk, berkarya! (Nulis Bareng)

Kemarin, tiba-tiba pengen buat event pribadi. Yaaahh..sekedar have fun ajah sih. Idenya, buat tulisan, tapi yang nulis banyak. Judulnya "about her". Maksudnya, semua muslimah bisa join buat nulis tentang seseorang (perempuan) yang special dalam hidupnya. Entah tentang sahabatnya, tentang gurunya, tentang siapapun, meski ia hanya singgah sebentar, menjadi kenangan yang berharga dalam hidup. Boleh lebih dari satu tulisan. Dan jika sudah terangkum, insya Allah kita rilis di wattpad (ccah. Bahasanya. Haha). Dan, atas tulisan yang telah kita terbitkan sama2 di wattpad, mohon maaf tidak ada imbalan apapun. Sekali lagi, this is just have fun (cocok mi kah itu bahasa bugisku? Wkwk) and melihat sejauh mana tulisan kita diminati orang lain and then, melatih skill kepenulisan anda. Terlepas dari itu semua, yang namanya orang suka nulis, apapun hasilnya dibawa happy ajah. Oke. Happy fun guys. Di tunggu tulisannya. Wassalamu 'alaikum.. ilalliqo'. 😊 💪 📝

si Daun Kering II

Image
Dulu.. Aku membenci si daun kering Yang jatuh berguguran di terpa angin badai Ia gugur.. Tak berdaya Mungkin diriku sekarang Layak di sebut daun kering yang berguguran Tapi, salahkah jika kuberharap.. Daun kering yang gugur itu Yang telah melapuk itu Membersamai tanah kering Menyemai kesuburan untuk sang Pohonnya Wahai pohon yang telah menjulang tinggi Daunmu yang gugur kini.. telah berganti Dengan pucuk-pucuk muda yang menawan Namun, jangan kau lupa Bahwa daun-daun keringmu yang bagimu tiada guna Yang membantumu menumbuhkan setiap pucuk yang bertunas Ia menjadi penggembur alami.. Meski dirinya sudah tak terlihat.. tak ternilai Karena ia telah menyatu dengan tanah Untuk para penegak dakwah.. pembawa panji-panji islam Jangan pernah lupa.. Ada saudarimu yang lemah disana.. Menengadahkan tangan Untuk perjuanganmu Semailah cinta,duhai pohon nan rindang Janganlah ketinggianmu membuat tinggi pula hatimu Karena kau hanya

si Daun Kering II

Image
Dulu.. Aku membenci si daun kering Yang jatuh berguguran di terpa angin badai Ia gugur.. Tak berdaya Mungkin diriku sekarang Layak di sebut daun kering yang berguguran Tapi, salahkah jika kuberharap.. Daun kering yang gugur itu Yang telah melapuk itu Membersamai tanah kering Menyemai kesuburan untuk sang Pohonnya Wahai pohon yang telah menjulang tinggi Daunmu yang gugur kini.. telah berganti Dengan pucuk-pucuk muda yang menawan Namun, jangan kau lupa Bahwa daun-daun keringmu yang bagimu tiada guna Yang membantumu menumbuhkan setiap pucuk yang bertunas Ia menjadi penggembur alami.. Meski dirinya sudah tak terlihat.. tak ternilai Karena ia telah menyatu dengan tanah Untuk para penegak dakwah.. pembawa panji-panji islam Jangan pernah lupa.. Ada saudarimu yang lemah disana.. Menengadahkan tangan Untuk perjuanganmu Semailah cinta,duhai pohon nan rindang Janganlah ketinggianmu membuat tinggi pula hatimu Karena kau hanyala

Kusebut Ia.. Kota Hidayah

Image
KOTA HIDAYAH Beberapa waktu lalu saya contact2kan dengan salah seorang saudari yang berada di seberang pulau. Kurang lebih dua jam kami berbicara, ngarol ngidul, bahas ini itu, yang penting dan yang kurang penting (hahaha). Tentu saja bukan pembahasan kami yang ingin saya tuangkan disini (itu ma rahasia), tapi tentang perasaan kami. Ya, perasaan rindu (eits, dilarang salah paham, saya normal kok). Rindu terhadap suatu tempat. Dimana pertemuan kami bermula. Menjalin ukhuwah atas dasar lillah, insya Allah. jika kampung halaman adalah destinasi rindu ketika kami di perantauan, maka tempat tersebut bagai oase di padang yang tandus. Saya ingin memberinya nama “Kota Hidayah”. Kenapa? Karena disanalah kerlap-kerlip cahaya hidayah itu memancar dan menerangi hati2 kami, anak perantauan.             Pelbagai suku, ras, warna kulit, ada disana. dari setiap pelosok negeri berkumpul dengan asa Yang pasti, di sebuah kota yang menjadi Pusat ilmu pengetahuan di Indonesia Timur. Kami diperte