Posts

Showing posts from December, 2016

Uang Panaik, batu sandungan menuju pernikahan

Image
bismillah.. Kalau bahas ginian, agak takut2 gimanaaa gituu.  Lebih ke khawatir sih, nanti kalian kira saya udah mau nikah. Wkwk. Padahaaal.. hiks.. calonnya belum terlihat.  Yups, uang panaik. Atau to ogi' (suku bugis) menyebutnya doi' pappenre'. Selalu menjadi bahasan menarik di kalangan orang Sulawesi Selatan, Barat, dan sekitarnya. Bagaimana tidak, terlalu banyak fenomena di tengah masyarakat kurang masuk akal, jika sudah berkaitan uang panaik ini. Salah satunya yg pernah jadi viral di medsos, kakek2 tua menikahi gadis belasan tahun yg jelita dengan panaik ratusan juta.  Oh ya, sebelum lanjut bahasan, saya ingin menjelaskan bahwa uang panaik ini berbeda dengan mahar yah, guys. Apa bedanya? Mahar adalah pemberian suami kepada istri dg kerelaan, dan ini salah satu rukun sahnya pernikahan. Ada pun panaik, bukan rukun nikah. Ia hanya budaya, adat istiadat di kalangan bugis makassar. Lagi pula, panaik ini tidak semata2 ditujukan kepada sang wanita yg ingin dilamar. N

The Azalea's Stories

Image
"Kadang aku bingung, mau menyampaikan lewat apa. Terlalu banyak hal yg ingin kusampaikan padamu. Pesan-pesan kalengmu yg kuterima 7 bln yg lalu masih tersimpan rapi. Disini. Di hatiku. kau bisa mengirimiku pesan. Namun aku tidak bisa. Karena kau selalu salah memahami kata2ku. Terlalu banyak prasangka yg ingin kuklarifikasi. Sekian banyak motivasi ingin kuberi. Tak terhitung do'a terpanjat ke langit agar ikhtiarmu dimudahkan. Kau selalu mengira bahwa aku sekedar bermain. Tak tahukah engkau, di setiap malam aku tergugu. Sakit jika harus mengingat setiap baris kata2mu yg manis, namun kau tak pernah datang dengan kepastian. Tak tahukah engkau, setiap akun, nomor handphone, ku block dan ku delete demi menjaga hatiku yg mulai terjangkiti virus. Lalu, keseriusan apa yg kau pertanyakan? Aku hanya tak ingin memupuk harap di tengah penantian yg tak jelas ini. Bisakah, sekali saja kau berprasangka baik padaku? Hatiku kini terluka karenamu. Aku bukan ingin terburu2, hanya tak ingin hubun

Tulisan Ketjeh Untuk Para Pejuang Ketjeh

Image
Bismillah Tulisan ini bukan dalam rangka memperingati hari pahlawan. Sebab, bagiku pejuang itu bukan sekedar pahlawan. Lalu, pejuang apa tuh yang dimaksud? Yah, pasti bisa nebaklah. Tulisan saya gak jauh-jauh bahasannya. Haha.. tulisan ini spesial untuk para pejuang ketjeh dimana pun berada, yang sedang memperjuangkanku (PD) atau memperjuangkan orang lain. Meski pun saya tak yakin, pejuang-pejuang sejati diluar sana bisa membaca tulisan di blog ini. *hiks. Maklum, blog ini sepi kayak kuburan Panaikang. Padahal kuburan Panaikang ajah beberapa hari yg lalu mulai rame didatangi peziarah dalam rangka maulid Nabi. Padahal gak ada dalam syariat islam yang kayak gitu-gitu. Eh, kok ngelantur kesana sih. Ok.. balik lagi tentang sang Pejuang Sejati (asseek). Cuma pengen kasi support ajah.. jangan pernah menyerah untuk memperjuangkan orang yang kamu cintai (haha). Seriusan. Karena seorang wanita, pasti nyarinya lelaki tipe kayak gini, yang rela memperjuangkannya, tak peduli harus nyebrang pula

Kutipan Azalea's

Jika aku di beri kesempatan kedua, aku hanya ingin meminta maaf atas segala khilaf dan egoku. Yg tak menghargai, yg tak bisa bersabar, yg berprasangka buruk, dan kekanakan. Semoga waktu bisa memberi KITA pelajaran ut menghargai proses dari ALLAH. Tak buru2 mengambil sikap hanya karena jatuh cinta. Kita sama2 salah. Dan SEKARANG adalah masa kita bermuhasabah. Biarlah seperti ini saja. Saling mendiamkan, saling mendo'akan, belajar lebih baik lagi, mendekatkan diri kpd Rabb kita, menyibukkan diri dg ilmu dan amal. Semoga kelak, jika takdir berpihak, Allah anugrahiku pasangan yg sholih dan mensholihkan. Meski itu bukan dirimu. Sebaliknya, semoga Allah anugrahi dirimu pasangan yg sholihah dan mensholihkan, meski bukan diriku.  Detik ini aku akan berusaha ridho akan takdir Allah. Untuk yg pernah hadir dalam mimpiku, yg datang lalu berbalik pergi, hingga hilang di pelupuk mataku. Untuk yg pernah hadir dg segala rangkaian kata bak madu. Untuk yg pernah kuminta menuliskan kisah menja