Posts

Showing posts from June, 2019

About Her #part3 (Teman Terbaik)

Image
Awal perkenalan kami di tahun 2012, semasa menjadi MABA (Mahasiswa Baru). Kami sekamar ketika itu di pesantren 3 hari (program wajib kampus). Kesan pertama, tak ada yang berarti. Dia lebih memilih sendiri ketimbang bergabung dengan yang lain. Pertemuan kedua kalau tidak salah ketika hari pertama masuk kampus. Mulai saling mengenali, bertanya alamat (dan ternyata kami berdekatan), dan basa-basi singkat.  Pertemuan selanjutnya, ternyata lebih menyenangkan. Dia pendengar yang baik, berfikir modern, sederhana tapi terkadang mengejutkan. Dia menguasai jurusan yang sama-sama kami pilih. Karena lebih dahulu terjun kedalamnya semasa sekolah menengah kejuruan, yang berbeda jauh denganku, melompat dari bidang pertanian. Dia tak sekadar teman bagiku, tapi juga guru, sahabat, dan saudara. Kami seperti kembaran, dimana ada dia selalu ada aku (jadi kayak lagu. Wkwk), sampai-sampai setiap dari kami jalan sendirian pasti ditanya sama teman sefakultas, si itu mana? Hehe. Masya Allah. Tak ad

Introvert, sebuah karakter yang dianggap aneh?

Image
#psikologi2 Menjadi pendidik membuat saya menjadi dekat dengan dua dunia baru, yaitu dunia parenting dan dunia psikologi. Dua hal yang membuat saya begitu terkesan. Bahkan menjadi 'ilmu baru yang saya sangat sukai. Baru-baru ini, saya membaca artikel yang berkaitan salah satu hal diatas, psikologi. Yang tentunya ada kena mengena dengan saye, kata orang Melayu. Yup, introvert. Sebuah kepribadian manusia yang selalu dianggap beda oleh orang kebanyakan. Kenapa?  Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, mari kita lihat dulu ciri-ciri sang introvert.  Dari artikel dunia introvert : https://dunia-introvert.blogspot.com/2017/10/masalah-kesalahpahaman-terhadap-introvert.html?showComment=1560931304819&m=1#c6841512170536833387 Tambahan dari saya:  1. introvert tidak menyukai nongkrong terlalu lama. Karena mereka selalu butuh ruang privasi untuk sendiri. Dan kesendirian adalah hal yang membuat mereka nyaman. Bagi mereka hiruk pikuk bisa membuat mereka "gila&quo

Terbang_Sajak

Image
Yang pernah gebu, Kini terbang jauh... Yg pernah berdegup, Kini membisu... Yang pernah berdebar bertalu-talu, Kini berdetak teratur... Yang dulu adalah taman bunga, Kini jadi pohon rindang  menyejukkan... Sungguh benarlah kata-kata itu, Bahwa tak ada yg abadi... Termasuk perasaan yang dulu membabi buta. . . . #sajak #cinta #puisi #moveon #patahhati #poem #poetry #prosa #roman

Keputusan Hati_Cerpen

Image
Hari ini aku akan mengambil keputusan besar dalam hidupku. Yang menentukan nasibku di masa depan. Tentang sebuah pilihan.  Apakah memang hidup ini hanya seputar memilih dan memilih? Ataukah hanya soal tiada pilihan lain untuk memilih? Kalian bingung? Hidupku memang rumit.  "Dek, rombongan sudah sampai." Aku tersentak dari lamunanku. Suara kakak lelakiku bagaikan sebuah berita besar yang melemaskan otot-otot tubuhku. Hingar-bingar suara di ruang tamu semakin menambah pacu detak jantungku. Ya, aku harus menentukannya hari ini. Bukan perkara mudah. Karena ini adalah pilihan untuk seumur hidup. Sebelum kumelangkah ke ruang tamu, dengan jawaban "ya" atau "tidak", mari kukisahkan tentang seseorang yang masih memiliki hatiku saat ini. Singkatnya, Kami bertemu dalam sebuah komunitas sosial dan pendidikan, lalu akhirnya menjadi teman dekat. Dia sudah seperti kakak Lelakiku. Tempat curhat persoalan hati, berbagi cerita, menger

Bintang Kejora_Cerpen

Image
Namanya Bintang. Anak perempuan yang baru beberapa hari yang lalu pindah disebelah rumahku. Dia cantik. Kulitnya putih. Tinggi namun agak kurus. Rambutnya bergelombang. Kalau tersenyum terlihat gigi taringnya yang menyembul. Sangat manis. Dia bukan anak periang seperti teman sebayaku yang lain. Cenderung pendiam tapi mudah disayangi oleh orang-orang disekelilingku. Bahkan Ibuku lebih perhatian sama dia ketimbang aku. Seperti hari keduanya masuk ke sekolahku. Karena dia belum memiliki sepeda, Ibu menyuruhku memboncengnya. Tapi dasar anak tidak tahu terima kasih. Dia malah tidak mau. Sampai-sampai matanya berkaca-kaca karena dipaksa oleh mamanya untuk ikut denganku. Huuh! Apa aku sejelek itu?! Akhirnya, ibu menyuruhku meminjamkan sepedaku padanya. Dan kalian tahu, aku sendiri harus jalan kaki ke sekolah. Apa aku marah padanya? Tentu saja tidak. Aku tetap mengajaknya bermain sepulang sekolah, meski pun dia enggan bermain denganku. Teman-teman sekelasku yang laki-laki banyak yan

Lelaki Pertama_Cerpen

Image
"Mau nikah, Yas?" Aku tertawa mendengar pertanyaan Sofi, salah satu teman dekatku di kampus. "Ya iyalah, Sof. Siapa yang nggak mau nikah." Sofi ikut tertawa. "Aku serius, Yas. Kak Rafli punya teman, katanya lagi cari calon." Kak Rafli adalah suami dari Sofi. Mereka baru saja melangsungkan pernikahan 3 bukan yang lalu. Kami semua satu almamater. "Temannya kak Rafli yang mana? Aku kenal?" Aku mulai penasaran. "Maybe. Soalnya dia lumayan famous dikalangan kita." Maksud Sofi dikalangan anak-anak Lembaga Dakwah Kampus atau yang biasa disingkat LDK. "Dia anak LDK juga? Siapa, sih?" Kekepoanku meningkat drastis. "Cieee, penasaran...." Kupukul lengannya yang tertawa puas melihatku yang mulai tertarik dengan hal ini. Sofi meringis. "Aku serius tau." "Yeeeh, aku juga serius kali. Masa nawarin ginian main-main" "Iya. Siapa namanya?" Sofi akhirnya menyebut nama i

Selembar Kenangan di Buku Harian

Image
Tanpa sengaja, buku tebal itu kutemukan di lemari bagian bawah, tertumpuk bersama buku-buku yang tak terbaca. Didalamnya ada lipatan kecil surat-surat yang tak terkirim. Kenangan ku merambat jauh ke belakang. Tentang seseorang yang ternyata begitu kuharapkan dahulu. Seseorang dengan segala kesempurnaannya -setidaknya begitu menurutku saat itu-. Waktu berputar. Dan takdir telah tertulis. Bahwa aku dan dia sekadar persinggahan. Perasaan itu tak kekal. Aku sudah merelakannya jauh sebelum ia mengucapkan ijab kabul di depan seorang Ayah (yang bukan Ayahku). Penerimaan yang sempurna, ketika kita masih bisa tersenyum mengingat segalanya. Mengenang saat-saat berbunganya hati walau sekedar dapat jempol di status yang bertuliskan puisi cinta.  Kata-katanya sebelum semua berakhir masih melekat, katanya "jika memang berjodoh, pasti akan ketemu". Dan akhirnya, kami tak pernah bertemu. Sekali pun. Terima kasih sudah menciptakan kenangan manis di masa lalu. Semoga dir

Kau, Aku. (Sajak)

Image
Kau diam, Aku bisu. Kau tak acuh, Aku bergeming. Kau pergi, Aku menjauh. Kau hilang, Aku pulang. Kau lupa, Aku mati rasa. Kau koma, Aku titik. Dulu kubuta, kini melihat. Dulu kukhilaf, kini tersadar Bahwa Kau, aku, adalah sekotak kenangan yang bernama kesalahan.