Posts

Showing posts from October, 2019

Jejak-jejak yg tertinggal

Image
Bagi saya, masa lalu dikenang bukan untuk dirutuki. Toh, bagaimana pun kita sesali setiap yg telah terjadi, kesalahan, kelalaian, kebodohan, waktu tidak bisa berbalik arah. Kita hanya bisa melangkah ke depan. Menengok kebelakang hanya untuk menjadikannya bahan refleksi, muhasabah, dan pembelajaran untuk masa yang akan datang. Setiap kisah yang telah lewat, dari perihal pertemanan, persahabatan, kerjaan, sekolahan, perkuliahan, keluarga, sampai soalan hati, semuanya punya makna sendiri. Sekali pun itu membuat derai tangis, terbahak, terpingkal, tersenyum malu (malu-maluin), terlonjak bahagia sampai akhirnya nyunsep saking sedihnya. Saya menikmati semuanya setelah terlewati. Hihi. Padahal saat dijalani, adakalanya ingin menyerah saja pada hidup. Na'udzubillah. Terpuruk dari hal yg paling terpuruk pun sudah pernah. Sedih yang sampai sesegukan dan nyeseknya minta ampun, sudah pernah. Patah hati sampai kapok jatuh hati dan main hati, pun pernah. Jika kalian menelusuri "Rinai

Hadiah Terbaik dibalik Musibah

Image
Chat-chat berdatangan sepulang saya dari Rumah Sakit. Teman-teman yang mendengar saya dirawat, langsung menghubungi saya satu per satu. Bahkan "mantan sahabat" membuat status yang begitu mengharukan. Sekali pun dia tak menghubungi saya langsung menanyakan kabar seperti yang lain, saya tahu dia masih menyayangi saya seperti dulu.     Saya tak bisa menahan haru dan sesak malam itu, ketika salah seorang teman dekat yang juga satu kontrakan saya dahulu di jaman kuliah sangat ingin membantu tapi tak bisa karena suatu kondisi. Tangis saya pecah begitu saja, begitu menyadari masih banyak orang-orang yang begitu peduli dan menyayangi saya disaat yang bersamaan saya merasa tersisihkan ditengah keluarga. Ya Allah... Terima kasih sudah mengirimkan mereka untuk saya. :') Sungguh, banyak sekali orang-orang tulus di sekitar kita, hanya saja terkadang kita tak menyadari itu. Kita malah selalu mencari-cari kesalahan teman-teman, susah memaafkan, suka mende

Nikmat Sehat (Laa ba'sa Thohurun Insya Allah)

Image
Semuanya seperti tiba-tiba, mendadak dan saya tidak mempersiapkan apa-apa selain kepasrahan. Mungkin begitu pula kematian jika menjemput. Paginya saya masih menikmati makanan dengan lahap. Sayur bening kacang ijo kesukaan dan sambel pete, mengajar dengan riang, bercanda dan bermain dengan anak-anak murid. Siangnya perasaan tidak enak mulai muncul, hingga beberapa menit kemudian satu tempat kerja sudah panik melihat saya semaput hampir tak sadarkan diri di depan toilet.  ‌ Di ruangan putih itu, yang saya tidak pernah berharap untuk berada di dalamnya sebagai pesakitan, saya tergeletak tak berdaya. Menunggu berjam-jam pelayanan pihak rumah sakit, hingga akhirnya tangan saya sudah beku seperti mayat. Mungkin hidup saya akan berakhir hari ini, begitu fikir saya detik itu. Dan akhirnya, ketika jarum infus menusuk urat, saya tak merasakan sakit. Hebatnya sakit yang saya derita hingga rasa jarum itu hanya bagai gelitik. Malam menjelang. Bergantian orang-orang membesuk. Dari re