Posts

Showing posts from January, 2019

Api Yang Tak Pernah Padam (Kisah Teman Hana The Series) #1

Image
    "Han, betapa aku ingin melupakan semuanya. Tentang rasa benci yang membakar dadaku, tapi sungguh sangat sulit. Betapa mudah kita berkata 'maafkan dia yang menyakitimu', namun justru penerapan pada diri sangat sulit, karena aku harus bergulat dengan egoku." "Berdamai, Ri. Bukan saja dengannya tapi dengan masa lalumu." "Aku belum bisa, Han. Bahkan kau tahu, disaat kudengar kabar dia mendapat musibah dari salah seorang rekan kerja ku, kututup telingaku rapat-rapat. Aku tidak suka namanya disebut-sebut. Aku tidak suka kenapa dia masih membayangi hidupku sekarang ini. Empatiku sudah hilang. Kau boleh katakan aku kejam, tak berperikemanusiaan, wanita tak punya hati, atau lainnya, aku tak peduli lagi." "Sampai kapan kau merawat dendam itu, Ri? 5 tahun, 10 tahun ke depan, 20 tahun ke depan, sampai kau masuk liang lahat?" "Entahlah, Han. Mungkin sampai aku yakin dia tak menjadi duri dalam daging". "Kau tahu, kenapa

Warna Baru dalam Hidup

Image
7 bulan lalu ketika mendapat tawaran tersebut, saya sangat sangsi terhadap diri. Saya bisa gak, ya?! Secara bidang itu bukan saya banget. Gak punya basic. Meski pun sudah pernah beberapa hari menggantikan teman. Tapi, saya kembali berfikir bahwa apa pun patut dicoba. Selagi baik dan mendatangkan kebaikan. Pun saya sudah lelah dengan tekanan perasaan yang mendera di rumah saat itu. Setiap kita bisa saja mencoba. Karena proses belajar itu tiada henti. Orang lain bisa, kenapa kita tidak. Maka, akhirnya saya mencobanya. Dan betah, bahagia, penuh cerita serta pembelajaran yang banyak. Dunia anak-anak, secara umum para wanita menyukainya. Karena fitrahnya merekalah yang akan jadi pendekap dan pemberi kehangatan kepada anak-anak. Saya sangat minim soal merawat dan mengurusi anak. Kecuali beberapa bulan saya serumah dengan kakak saya yang memiliki bayi perempuan. Sekedar memandikan, menyuapi, dan meninabobokan bi'idznillah sudah bisa. Tapi, untuk menghadapi berbagai perilaku mereka de

Cerita di Rumah Sakit

Image
Tetapi itulah perempuan, dia kerapkali sampai membunuh orang dg perbuatannya yang tidak tersengaja. _Tenggelamnya kapal van der Wijck_ *** Suatu waktu, ketika menjenguk  salah seorang teman di Rumak Sakit, Ibunya bercerita bahwa salah seorang pasien di RS tersebut mengiris pergelangan tangannya. Ibu teman saya ini bertanya ke orang yang menemani pasien tsb. Di RS "kenapa?" Jawab teman si pasien "diputusin pacarnya, Bu". Seketika tawa kami membahana di kamar rawat inap hari itu setelah mendengar kisah tersebut. Gak baik memang, tertawa diatas penderitaan orang lain. Cuman mau gimana, auto ngakak aja ketika secemen itu orang tersebut sampai mau bunuh diri gara-gara di putusin pacarnya. Oh ya, kalian harus tahu, pasien ini adalah laki-laki. Catat LAKI-LAKI, guys. *Fyuh. Seperti itulah jadinya jika kita tidak ridho terhadap takdir. Padahal keyakinan terhadap takdir ini masuk rukun iman 'kan?! Semoga kalian, kalian, dan kalian, gak akan berbuat seperti kasu