Posts

Showing posts from February, 2020

The life after wedding (Prakata)

Image
Ide ini terlintas begitu saja. Sebagaimana judulnya, tentu saja isinya tentang kehidupan setelah menikah. Saya ingin menuliskannya secara berseri dengan kisah yang tentu saja beda subjek.  Saya ingin melempar ini ke IG, tetapi sebagaimana pengalaman yang sudah-sudah (not responding), jadi maleees buat nanyain ke netijen. Sudah dua kali mau buat project nulis yang libatin teman-teman tapi hasilnya nol besar. Diiming-imingi hadiah pun tak mempan. Haha. Memang dasarnya teman-teman saya di medsos pada malas nulis kali, ya.  Nah, karena saya tidak melibatkan siapa pun dalam project ini, seperti biasa saya akan menuliskan cerita-cerita ini berdasarkan kisah orang-orang yang ada di sekitar saya. Harapannya, sih, semoga ada pelajaran yang bisa diambil. Kalau pun tidak, minimal meringankan beban pikiran saya yang terkadang mumet karena dunia. Ditunggu ya, cerita-ceritanya.  Jangan lupa klik "berlangganan" biar dapat notif jika ada update-an terbaru (jiahaha. Sok-sok'

Cerpen_Takdirku

Image
Hidupku sudah berubah 180% dimulai dari detik dimana seseorang mengucapkan namaku lengkap dengan nama bapakku di depan penghulu.  Kini dia sudah di sampingku, berbicara apa saja untuk mengakrabkan diri. Sementara aku sibuk dengan gawai di tangan membalas chat teman-teman yang masuk.  Betapa tidak nyamannya suasana sekarang. Sepertinya aku akan kehilangan kedamaian dalam hidupku. Belum lagi, aku harus berusaha lebih keras untuk menerima orang yang sama sekali tidak kuinginkan jadi pendampingku. Benarkah ini sudah menjadi jalan-Nya? Tapi kenapa hatiku masih saja berat untuk menerima. Beberapa jam menjadi istrinya saja sudah membuatku mengomel dalam hati. Kami butuh ini, dia tidak bisa membeli. Kami butuh itu, dia tak bisa mencukupi. Dia benar-benar lelaki miskin. Impianku untuk pensiun dari tempat kerja setelah menikah sudah jadi angan-angan kosong belaka.  Lagi pula aku merasa tidak perlu menaruh hormat padanya. Toh dia jauh lebih mudah dibawahku.  Apa coba yang harus kus

Si Upik Abu

Image
Entah apa yg melandaku akhir-akhir ini. Setelah beberapa kejadian 5 tahun kebelakang, jasad dan  ruhku seperti ditarik kembali ke masa lalu. Tak ada angin tak ada hujan, perasaanku kembali kepada sosok yg 5 tahun lalu berada bersamaku di ruang ujian, memegang bolpoint ungu, lalu menyebut namaku.  Sosok yang menemani mimpi-mimpiku di awal hijrah. Sosok yang pada akhirnya aku muak dengan segala kelakuannya. Sosok yg membuatku akhirnya patah, karena dia memilih temanku sendiri.  Aaaarggghhttt! Pengen ngomong kasar! Dan aku tidak tahu lagi harus apa sekarang. Dia yang menghilang ditelan bumi. Tak ada jejak. Uneg-uneg ini benar-benar menggangguku. Dan aku bisa gila kalau tak cerita kesiapapun. Dengan terpaksa kutulis disini, karena bingung mau cerita ke manusia yg mana.  Pun tak sanggup berharap atau bermimpi seperti yang sudah-sudah. Karena aku amat sadar, aku dan dia seperti langit dan bumi. Atau seperti kisah Upik abu yang menginginkan seorang pangeran.  Sebuah kemus