Pangeran Yang Diutus (Untuk Yang Di Masa Depan #8)

 



Gemuruh rindu dalam dada
Serupa hujan dirindu bentala
Setiap rinai adalah nyanyian cinta
Merdu meski hanya suara tik tik saja

Tirta tergenang
Pikiran mengenang
Pada pertemuan pertama yang meronakan pipi
Dan tatapan kilat yang menggelitik hati
Melahirkan senyum malu dan tawa kecil.

Duhai tuan,
Rinduku tertampung jadi bah
Gemericiknya sampai terdengar tetangga
Mereka berbisik - bisik,
Adakah engkau pangeran yang diutus untuk menyelamatkanku dari kegelapan?!

#untukyangdimasadepan
.
.
.
📷 https://pin.it/89pN2Ct

Comments

Popular posts from this blog

(Bukan) Takdirku-Cerpen

ketika hidayah menyapa (cerpen)

Tak Perlu Definisi (Untuk Yang di Masa Depan #7)