tentangmu.. sahabatku



SAHABAT KEPOMPONGKU, AKU MERINDUKANMU..

Entah kisah apa yang ingin kusampaikan lewat coretan ini
Terlalu banyak kenangan bersamamu wahai sahabat
Bertumpuk2 bingkai memori tentangmu
Lima tahun yang silam..
Masa remaja kita di menengah pertama
Wajah lugu, fikiran polos, seragam putih biru menghiasi hari ketika itu
Bersamamu merangkai mimpi
Merajut tali temali asa
Kita bukan yang terpandai, bukan yang tercantik
Bukan yang termodis, bukan pula yang banyak duit
Tapi hari2 kita lalui begitu indah
Mungkin.. jalinan persahabatan bisa mengalahkan apapun
Tak berarti harta, tak berarti rupa, maupun tahta
Bersepeda bersama, menari bersama, bernyanyi bersama
(Ah, masih jahiliyah kita saat itu)
Kau tahu, bahkan kita sangatlah bodoh (tentang agama)
Tapi kita menyebut diri kita “gokil”
Masih ingatkah ketika bersepeda motor dg berboncengan lima?
(Hahaha, aku ingin tertawa jika mengingatnya)

Namun, tak dipungkiri, kadang pula kita merasa jauh
Bukan hati tapi jasad
Saat tak satu fikiran…
Berbagai karakter menyatu dalam bingkai persahabatan
Si cacha yang sering diem kalau lagi ngambek
Si Beby yang malu-malu saat si anak kelas 3B datang ke kelas (tebak sendiri siapa)
Ada juga si Helen yang rajin ke perpus
Apa kabarnya si Tasya yah?
Tasya kayaknya lagi senyum2 sendiri mengingat kebodohannya

Sobat, aku tiba-tiba ingin ke kembali ke masa itu
Masa yang bagiku indah
Tapi, tahukah kamu sobat
Ternyata saat ini jauh lebih indah dari masa itu
Karena saat ini Hidayah menyapa diri2 sang kepompong kecil
Kapan yah sang kepompong kan jadi kupu2 dg sayap yang indah dan berwarna-warni
Ah, kalian sekarang menjauh dariku…
Tak ada kabar dari si Beby…ia menghilang di telan bumi
Si Cacha sang Calon Bidan lagi sibuk dengan ibu hamil dan bayi
Si Helen Sang Calon Psikologi susah dihubungi
Kapan kita bisa reuni kawan
Aku rindu kalian…L
 Tak pernah ada yang menyangka
Kini, Kita berada dalam lingkaran ini
Tersesat di jalan kebenaran
Indahnya…halaqah cinta…halaqah tarbiyah…secercah cahaya…cahaya hidayah
Semoga tak lekang oleh waktu, dan tak pernah redup
Dan menghiasi serta menerangi setiap diri yang dhoif ini
Aamiin..
Namun, satu yg perlu kalian ketahui wahai sobat,
Memiliki saudari2 yang shalih rasanya dapat mengobati rinduku ke kalian
Aku ingin menambah daftar mimpiku
Kembali ke tempat kenangan kita sebagai murabby
Gimana sang Mujahidah? Siap jadi agent of change untuk sekolah tercinta?
Mereka butuh ilmu syar’I saat ini, di tengah pencarian jati diri
Seperti kita dulu
 Tapi tak punya wadah untuk menemukan jati diri
Kita hanya jadi muslimah seadanya pada saat itu
Aku sendiri tak ingin jika nasibku sama dengan mereka
Terbuai oleh kebodohan zaman
Sekarang lebih memprihatinkan kondisi mereka
bahkan sekarang lebih bobrok dari zaman kita dulu
Mengumbar syahwat
Mengumbar aurat
Narkoba, pacaran, perkelahian, seks bebas
Na’udzubillahi

Aku ingin menyapa kalian dengan sebutan ukhty
Sebuah sapaan yang begitu manis
Dan teriring do’a untuk kita semua
Semoga kita bisa bertahan dalam situasi dan kondisi apapun
Tetaplah tegar di jalan ini
Istiqomah di jalan yg penuh duri dan kerikil tajam (bukankah memang kebaikan penuh rintangan?!)
Kejar, lalu Gapai cahaya hidayah-Nya, genggam ia dengan kuat..
Agar kita bisa bergandengan kelak menuju pintu syurga
Jadikan sabar dan sholat sebagai penolongmu ukhty
Jika saja di dunia kita tak sempat duduk berhalaqah
Semoga kita bisa berkumpul di dipan2 yg saling berhadap2an di jannah-Nya
Aamiin…
Uhibbuki fillah :’)

Comments

Popular posts from this blog

(Bukan) Takdirku-Cerpen

ketika hidayah menyapa (cerpen)

Nikmat Sehat (Laa ba'sa Thohurun Insya Allah)