untuk yang masih Tinggal..

Bismillah..
Terkenang masa yang lalu
Saat kita masih tak paham ilmu
Hingga cahaya yang berpendar-pendar
Menyapa kita satu per satu

Mengenalmu adalah sebuah anugrah terindah dari Allah
Bersamamu meniti jalan yang tentu saja tak mudah
Bahkan kadang ukhuwah kita di uji, “betulkah kita berukuhuwah karena-Nya?”
Hingga waktulah yang menjawabnya kini
Kita tak hanya tertawa lepas bersama, saling melempar senyum
Namun juga, air mata berderai-derai dengan kalimat saling menguatkan pun pernah kita lalui

Ukhtiy.. kita bertemu karena Allah
Lewat wasilah orang2 yang semoga Allah meridhoi perjuangan mereka
Kita pernah sama-sama berjuang di ladang yang sama
Meski kini, kita di ladang yang berbeda, di belahan bumi yang berbeda, tapi kita.. tentu saja masih seperti dulu
Sama-sama berjuang

Saudariku tersayang..
Kuharap ukhuwah kita tetap terjalin
Masih saling mencintai karena-Nya, saling menasehati, dan saling mendukung dalam ketaatan

Ukhtiy..
Terlalu rapuh bagiku, ukhuwah yang hanya dilandasi atas amanah kelembagaan
Kita bersaudara karena-Nya, bukan?!
Berukhuwah atas dasar aqidah
Bukan sebab organisasi


Kadang aku mengingat diriku yang dulu
Meremehkan orang2 yang tak lagi bersama kita
Tak acuh pada mereka yang pada dasarnya masih saudari seiman
Mencebik karena mereka tak lagi berjuang bersama di kampus
Meninggalkan mereka yang tak lagi dalam satu majelis ilmu
Tak menyapa ramah lagi
Tak tersenyum manis lagi
Tak merangkul erat lagi
Padahal mereka masih saudari seiman, bahkan seaqidah
Ckck
Rapuhnya ukhuwah yang kubangun
Berdiri atas ego
Hanya dilandasi amanah organisasi

Padahal ketika masih bersama dulu
Ketika mereka tak menjalankan tanggung jawab
Aku pusing tujuh keliling
Ketika mereka ku undang dalam suatu majelis, lalu tak datang
Aku mulai kelimpungan, mencari mereka kesana kemari

Lalu kini, ketika mereka pergi
Tak lagi punya status dalam lembaga
Menanyakan kabar pun tidak
Sekedar menyapa di sosial media pun enggan
Duhai diriku..
Kemana ukhuwah yang kau koar2kan kepada mad’u2?
Kita berUkhuwah karena Allah
Kita Bersaudara karena Allah
Ah, betulkah?
Bukankah aku mencarimu hanya karena tidak ingin dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinanku?
Lalu, ketika aku tak lagi menjadi pemimpinmu, untuk apa aku bersusah payah melakukan itu?
Masih banyak hal yang perlu ku urusi selain dirimu
Yang hanya bikin masalah, membuat ricuh jama’ah, selalu BAPER karena hal sepele, ngambek karena kecewa
Ckckck
Rendahnya tingkatan ukhuwahmu, wahai diri

Ukhtiy...
Kini baru aku tersadar
Akan ukhuwahku pada kalian yang carut-marut
Gampang goyah
Tak ada landasan yang kuat
Sekarang ingin kuputar haluan
Bersaudara dengan kalian karena Allah

Ukhtiy...
Meski raga kita tak bersama lagi
Yakinlah jiwa kita tetap satu
Kutak ingin ukhuwah kita atas landasan kepentingan
Namun kuingin berukhuwah karena-Nya

*Spesial untuk saudari-saudariku fillah
(teman halaqah ta’rif dimanapun berada, akhwat HM tercinta, dan adik2ku tersayang)
Yang tidak hanya ada dalam kesenangan
Namun menguatkan ketika ku terjatuh
Memberi semangat dalam melakukan kebaikan
Bersama-sama meniti jalan kehidupan
Terima kasih masih bersamaku hingga kini
Uhibbukunnafillah..

Comments

Popular posts from this blog

(Bukan) Takdirku-Cerpen

ketika hidayah menyapa (cerpen)

Nikmat Sehat (Laa ba'sa Thohurun Insya Allah)