My Children, sholih Sholihahku

Bismillah.
Aku tak bisa mengurusi anak kecil. Bukan tidak menyukai mereka, hanya belum terbiasa saja. Dan kali ini di beri kesempatan lagi memasuki dunia mereka yang "very2 fun".. melihat tingkahnya, kelucuannya, penurutnya, membuatku mengubah persepsi tentang "merepotkannya" mereka, sebagaimana pengalamanku sebelumnya mengajar di play group, yang membuatku kabur setelahnya. Haha. *adeknyerahabang. Wkwk. Lalu, tawaran datang lagi beberapa hari yang lalu. Seorang teman yang mengajar di sebuah TK Islam di Kota ini, harus cuti beberapa hari karena Ibunya sakit (sekalian urus pernikahan, kan Fi?) Wkwk. *ketahuandehlo
Nah, dia memintaku untuk menggantikannya beberapa hari. Kesannya? Seru! Lucu! Polos banget mereka! Anak sholih! Gemmesy!
Terbayang wajah2 mereka. Si Hana murid playgroup yang sering terlambat karena gak bisa bangun pagi (ayo, siapa yang kayak Hana?), si anak borju, cantik banget (masya Allah). Ada si Ibrahim, murid terkeceku di kelas (emang paling ngeh kalau liat yang kinclong2..ck. dasar gue!) Tapi jangan salah, Ibrahim tidak hanya menang di tampang doang, anak sholihku ini juga smart. Sayang kamu nak. *lopelope. Ada juga si Bukhori, saingan tampang sama Ibrahim, tapi anak sholihku ini lumayan lola kodong. Hiks. Sayang sekali nak. Ah, kok bahas mereka satu-satu sih mbak Fyf? Sorry guys.. intinya gue bahagia bisa mengenal mereka. Dan gue ngarep banget Allah kasi kesempatan buat gue buat memiliki anak2 seperti mereka di masa depan, yang lahir dari rahim gue.. (asli, ini ngenes banget, calon ajah gak punya). Tapi seriusan, salah satu impianku di masa depan adalah memiliki anak yang sholih (ah, baper ma kalau bahas gini).. apalagi pas liat mereka menghafal Al Qur'an, bac a do'a, berwudhu, sholat berjama'ah.. masya Allah. Aku kalah sama mereka. Inilah hal kedua membuatku selalu baper. Pernikahan tetap jadi peringkat teratas. Wkwk. Iya dong. Kan, harus nikah dulu baru bisa punya anak.
Buruan halalin gue makanya. (teriak ala anak alay). Jawaban si doi "eh, gue udah mau halalin, tapi babe lo noh, batu banget" haha. Itu hanya fiktif. Tapi disadur dari kisah nyata. *ember.
Udah yah, aku sudah lelah. Aku ingin menikmati tidurku malam ini, ditemani dinding2 beraneka warna (tahu dong, aku tidur dimana?!).. semoga suasana baru ini membuatku lup akan imsomnia, hingga kantuk menyerangku. Atau setidaknya melepaskan aku dari mimpi2 tentangmu (sebenarnya situ ngeselin bangef sangat sekali, bagaimana tidak? Hilang di alam nyata, tapi jarang absen di alam mimpi. Sampai2 ngirim pesan lewat angin buat minta maaf.. ish, serem.. senang sih bisa dengar suara itu lagi, tapi mengherankan, mengapa aku justru menangis. Hiks. Maap. Numpang curcol di lapak ini).

Ok. Sampai disini cerita hari ini. Semoga esok jauh lebih membahagiakan.
Nasihat penutup: bersyukurlah atas apa yang Allah beri untukmu, sepahit dan seperih apa pun. Karena ketika kita bersyukur Allah akan tambah nikmatNya tiada terhingga. Good night sholih/ah

Comments

Popular posts from this blog

(Bukan) Takdirku-Cerpen

ketika hidayah menyapa (cerpen)

Nikmat Sehat (Laa ba'sa Thohurun Insya Allah)