"Pilihan" The Azalea Stories (surat dari Zizi)

Bismillah..
kali ini, surat bukan untuk kutujukan kepada Farid,tapi kepada kalian. Ini tentang sebuah pilihan. Kadang aku bertanya, mengapa dulu Kak Aris lebih memilih Kak Maya mendampingi hidupnya, ketimbang Kak Aisyah yang begitu mencintainya? Atau Kak Ahmad, yang lebih memilih kak Aisyah, ketimbang Kak Ratih atau Rima.
Sering kutak habis fikir, mengapa Iyan lebih memilih Zara ketimbang Azmi, meskipun akhirnya Zara tak memilih Iyan, tapi memilih Jojo. Kalian bingung? Aku pun demikian. Sekali lagi, ini tentang pilihan.  Lalu, takdir tak berpihak padaku kali ini. Aku pernah ada di posisi Zara, harus memilih dua orang, dan mereka adalah teman dekat. Lalu kini, aku di posisi Kak Aisyah, kak Ratih, atau Rima, posisi yang tak dipilih. Farid kini benar-benar pergi dari hidupku. Dulu, aku sering memakinya, karena datang dan pergi dari hidupku. Sekarang, tak ada lagi kata "datang".. ia pergi, dan memilih seseorang di ujung sana menantinya, yang kuharap mereka bisa bahagia atas pilihan tsb. Aku tak bisa menyalahkan Farid atas pilihannya, karena kutahu, betapa besar keinginannya untuk bersamaku. Tapi, ini bukan soal pilihannya dan pilihanku, tapi pilihan takdir. Yah, Tuhan memutuskan lewat pilihan takdir atas kami. Apalah Kita.. atas Kuasa Tuhan yang diatas segala-galanya. Selalu ada sebab musabab yang dirancang Tuhan, agar kita menjatuhkan pilihan pada sesuatu yang tepat.
 Kisah Azalea tak bisa berlanjut. Bukan semata2 keinginan mbak afyfdsa sebagai penulis yang tak ingin melanjutkan kisahku. Tapi ini pilihanku. Pilihan seorang Ziena Antrania alias Zizi. Aku tak bisa melanjutkan kisahku di Azalea, karena ada Farid disana. Seseorang yang sekuat tenaga ingin kulupakan, seseorang yang mati-matian ingin kuhindari dan kuenyahkan dari hidupku. Maafkan aku. Insya Allah aku akan hadir dengan kisah baruku. Entah masih memilukan, atau sedikit lebih baik. Sekian.
Dari Zizi yang malang

Hay readers, maapin aku yah.. bukan keinginanku untuk menghentikan the Azalea, tapi si Zizi tuh.. tapi btw, makasih yah Zi, udah belain aku. *terharu. Oh iya.. FYI ajah ni guys, kisah Zizi tetap akan berlanjut, seperti yang Zizi katakan di suratnya untuk readers tersayang. Jadi, di tunggu yah, meski pun entah kapan. Wkwk. Sabar ajah ding. Sesabar aku yang menanti pangeran berkuda putih menjemputku. Eaah. Udah, gitu ajah cuit2an kali ini. Bye2. Ilalliqo

Comments

Popular posts from this blog

(Bukan) Takdirku-Cerpen

ketika hidayah menyapa (cerpen)

Nikmat Sehat (Laa ba'sa Thohurun Insya Allah)