Kisah Teman Hana The Series #2

"SURAT UNTUK HANA"

Untuk Hana
Di tempat yang jauh

Assalamu 'alaikum, Han...
Bagaimana kabarmu? Semoga kau senantiasa sehat disana.
Han, aku baru saja mendapatkan undangan dari seseorang. Dia akan menikah bulan depan. Yang entah kenapa membuatku sedikit menyesal menolaknya dahulu. Cerita tentangnya memang belum pernah kukabarkan padamu seperti yang lain-lain. Saat itu prosesnya sangat cepat. Dan aku menolaknya dengan alasan yang tak masuk akal "aku menunggu seseorang yang tidak jelas". Hana sayang, bolehkah aku bersedih karena ditinggal nikah?
Ya, aku tahu, aku adalah perempuan bodoh yang diperbudak oleh cinta. Aku menolak lelaki yang baik datang padaku karena alasan tak ada perasaan. Padahal, cinta itu bisa dibangun setelah pernikahan, kan, Han?!
Alhamdulillah, dia mendapatkan wanita yang jauh lebih baik dariku. Sebagaimana dulu do'a yang terselip pada pesanku ketika menolaknya "semoga kau mendapatkan perempuan yang lebih baik".
Han, aku benar-benar galau sekarang. Bahkan, aku tidak tahu, haruskah aku datang pada pernikahan mereka.
Perempuan yang akan ia sunting itu sering ku bertatap muka di majelis Sabtu Ahad. Dari perawakannya bisa kutebak dia wanita yang baik, lembut, anggun, dan tentu saja cantik.
Hana, bisakah kau pulang di penghujung bulan ini?
Aku rindu. Aku ingin bercerita panjang lebar tanpa sekat.
Di kota kita sedang cerah. Setelah Cukup lama hujan mengguyur bahkan pernah sampai banjir. Tapi kau tak menyaksikannya.

Hana sayang, pulanglah segera. Temui aku yang sepi teman ini.


Sahabatmu yang lagi butuh teman.

Comments

Popular posts from this blog

(Bukan) Takdirku-Cerpen

ketika hidayah menyapa (cerpen)

Nikmat Sehat (Laa ba'sa Thohurun Insya Allah)