Patahan Senja (sajak)

Lembayung itu patah
Jingganya terpotong menjadi dua
Satu menggantung di cakrawala
Sisanya ada di matamu...

Kudapati jingga yang kelabu
Mungkinkah banyak duka terpendam dibalik retinamu?!

Tak sudikah kembali
Agar lembayung di ufuk sana jadi utuh lagi

Senja ini merana
Karena bagiannya hilang kau rebut paksa
Biar senja saja yg cepat menghilang
Kau harus abadi disana
Agar tak ada yg meratap jika kau hilang

Kenapa mesti kau rebut senja
Hanya karena lari dari kenyataan
Biar apa? Agar mau terlihat jingga dan menawan?
Dikagumi banyak orang, tapi pergi membawa harapan?

Katanya akan kembali esok hari, diwaktu yang sama?
Benarkah?
Tapi kau bukan senja, bukan?
Kau hanya pengambil patahan senja lalu kau letakkan di matamu...
Jadi, kau takkan kembali esok hari, meski senja datang lagi sebagaimana yang sudah-sudah.

Comments

Popular posts from this blog

(Bukan) Takdirku-Cerpen

ketika hidayah menyapa (cerpen)

Nikmat Sehat (Laa ba'sa Thohurun Insya Allah)