Untuk Waktu



Waktu,
Bisakah kau kuputar ulang seperti rekaman?
Aku ingin mengubah masa lalu yang kelam.
Menghapus jejak-jejak menghinakan diri pada makhluk atas nama perasaan.

Duhai waktu,
aku malu pada Rabbku....
Setiap aku menghadap-Nya, aku merasa malu, sungguh malu.
Betapa tampilan dzahir bisa menipu.
Aku dungu, sungguh dungu.
Perasaan yang tak kekal itu menghancurkanku.

Waktu,
kembalikan lembaran masa laluku,
bersama sekotak penghapus,
Agar aku tak lagi malu dan tak lagi jadi dungu.

Comments

Popular posts from this blog

(Bukan) Takdirku-Cerpen

ketika hidayah menyapa (cerpen)

Nikmat Sehat (Laa ba'sa Thohurun Insya Allah)