Si Upik Abu



Entah apa yg melandaku akhir-akhir ini. Setelah beberapa kejadian 5 tahun kebelakang, jasad dan  ruhku seperti ditarik kembali ke masa lalu. Tak ada angin tak ada hujan, perasaanku kembali kepada sosok yg 5 tahun lalu berada bersamaku di ruang ujian, memegang bolpoint ungu, lalu menyebut namaku. 
Sosok yang menemani mimpi-mimpiku di awal hijrah. Sosok yang pada akhirnya aku muak dengan segala kelakuannya. Sosok yg membuatku akhirnya patah, karena dia memilih temanku sendiri. 
Aaaarggghhttt! Pengen ngomong kasar!

Dan aku tidak tahu lagi harus apa sekarang. Dia yang menghilang ditelan bumi. Tak ada jejak. Uneg-uneg ini benar-benar menggangguku. Dan aku bisa gila kalau tak cerita kesiapapun. Dengan terpaksa kutulis disini, karena bingung mau cerita ke manusia yg mana. 

Pun tak sanggup berharap atau bermimpi seperti yang sudah-sudah. Karena aku amat sadar, aku dan dia seperti langit dan bumi. Atau seperti kisah Upik abu yang menginginkan seorang pangeran. 
Sebuah kemustahilan yang hakiki. Yang hanya bisa nyata di alam mimpi.

Mimpi terosss! Sampai unta bisa masuk ke lubang jarum.
.
.
.
📷 https://pin.it/fqfliuovo2cmi4

Comments

Popular posts from this blog

(Bukan) Takdirku-Cerpen

ketika hidayah menyapa (cerpen)

Nikmat Sehat (Laa ba'sa Thohurun Insya Allah)