Wanita Jahat


.
.
.
Gelar yg pantas kusandang. Kuterbangkan hati seseorang ke awang-awang, lalu kuhempaskan di dasar bumi. Sakitnya turut kurasakan. Sedihnya juga kutanggung. Betapa pun ingin aku marah, kecewa, menangis, namun siapa yg harus kusalahkan atas semua kegagalan tersebut? Takdir? Ya Allah, jangan buatku berputus asa pada RahmatMu.
Jika saja bisa, setiap pilihan hidupku hanyalah diriku yang memberi putusan, maka tentu tak ada yang ingin kukecewakan.
Entah, dia orang keberapa yang kubuat gerimis hatinya, berkaca matanya, retak jiwanya.
Sungguh, aku yang jahat.
Segala amarah ini ingin kumuntahkan. Aku ingin berteriak pada dunia bahwa aku juga ingin bahagia. Ingin dibahagiakan dan membahagiakan.
Betapa beruntung aku, selalu mendapat tempat di hati seseorang. Rasa bahagia yang sesaat. Fatamorgana. Karena ketika perlahan-lahan waktu beranjak, semakin kumendekat, bahagia itu pergi. Menghilang, meninggalkan bekas luka.
Ya Allah, bolehkah kukatakan "aku benar-benar lelah sekarang".

Comments

Popular posts from this blog

(Bukan) Takdirku-Cerpen

ketika hidayah menyapa (cerpen)

Nikmat Sehat (Laa ba'sa Thohurun Insya Allah)