Hujan dibalik Jendela #sebuahpuisi
Tetes-tetes yang menjelma deru
Ingin sekali kusentuh
Basahi wajahku yang memang sudah basah
Di jendela kayu, kuintip mereka yang berlarian di atap rumah,
Ribut sekali, tapi aku bahagia dengan bisingnya
Malam ini indah sekali,
Ketika orang-orang desa memaki-maki
Karena sedari sore mereka datang tak pergi-pergi,
Aku justru senang dengan hadirnya
Hujanku,
Yang selalu kurindu di sudut kota,
Kini terus datang tak kenal waktu,
Temani hatiku yang sudah lupa perkara rindu.
Mateng, 29 ramadhan 1440 H
Comments
Post a Comment