Tahun Senyap #sebuahpuisi



Damai sekaligus mengerikan
Kebisingan kota berkurang
Hiruk pikuk manusia hilang
Suara sumbang perihal pertanyaan-pertanyaan ingin tahu kehidupan pribadi orang entah kemana.

Dunia di luar sana menjadi senyap
Aku bingung ingin bahagia atau bersedih
Pekerjaan yang menguras tenaga dan suara menjadi hal yang kurindu
tapi aku senang karena yang bertanya "kenapa belum menikah?" Tenggelam oleh Corona.

Damai sekali. Bahkan terlalu damai. Benarlah, sesuatu berlebih itu menjadi hilang hakikat. 

Aku ingin dunia kembali pulih seperti sedia kala. Tapi aku juga takut.
Takut dengan mulut - mulut jahanam yang bahkan lebih ngeri ketimbang virus Corona.

Bisakah dia datang sebelum virus itu pergi?
Agar tahun ini tak terlalu senyap seperti ini. 
.
.
.
📷 https://pin.it/2PxQH2o

Comments

Popular posts from this blog

(Bukan) Takdirku-Cerpen

ketika hidayah menyapa (cerpen)

Nikmat Sehat (Laa ba'sa Thohurun Insya Allah)