Cuplikan The Azalea's

Bismillah
baru saja kemarin, kau  hadir. Memberiku harapan setinggi awan. Perhatian demi perhatian. Lalu secepat itu semua berubah. Berbalik 360 derajat. Pesanku  tak lagi kau bls. Telfonku tidak lagi kau gubris. Hingga kini, aku masih bertanya2, ada apa? Apa kesalahanku? Aku sengaja menuliskan surat ini untukmu, agar kelak kau bisa baca, dan kau pahami, bahwa aku takut kehilanganmu. Aku marah2 padamu, tak berbicara lembut, hanya untuk menyembunyikan perasaanku padamu. Lalu, aku bisa apa sekarang? Kenapa kau tak jujur? Jika memang Ibu memilihkan gadis lain yg bukan diriku, aku akan berusaha untuk ridho atasnya. jika kepergianmu adalah bahagia, maka pergilah. Maafkan aku jika tak sesempurna yg kau sangka. Salam hormatku pada Ibu.

Dari gadis -mungkin- tak berharga bagimu
Zizi
(Surat terakhir Zizi kepada Farid, sebelum Zizi mengalami koma berbulan2)

Hai readers, balik lagi dg kisah the Azalea's. Ah, kasian Zizi yah, diPHP-in lagi. Farid mah gitu.. JAHHAAAT. Pengen cemplungin ke kali ciliwung rasanya. Aaarrgghtt! Bbum! Jangan nongol lagi Rid. Kemunculanmu selalu menyakitkan. Pergi2. Hush. Ah, gaje. Udah yah. See u tomorrow guys.
wassalam..

Comments

Popular posts from this blog

(Bukan) Takdirku-Cerpen

ketika hidayah menyapa (cerpen)

Nikmat Sehat (Laa ba'sa Thohurun Insya Allah)