Tentang Jarak

#latepost
Kemarin2 mau post, tapi jaringan tak pernah berpihak padaku. Huhu..

Tentang jarak, yg jadi hijab keburukan..
Teruntuk yg semakin hari bersemi di hati..
Bahwa aku, harus jujur
Jarak antara kita adalah bukti
Tentang dua hati yg tetap tertaut meski jauh..
Tentang rasa yg tak memudar, meski tak pernah bertemu..
Dan tentang pengharapan kpd Rabb kita, di pertemukan dalam kehalalan..meski tak pernah kita menyuarakan pd angin, atau pun hujan..
Cukup pada hening malam, dalam lantunan munajat pada-Nya..
Berharap, do'a yg selalu ingin disemogakan segera tersemogakan oleh orang yg tepat.
Cukup rindu, Allah yg tahu. Cukup rindu, di hati kita masing2.
Tak perlu diungkapkan pada sajak dan puisi yg berserakan..
Karena saling menjaga hati adalah cara mencintai yg hakiki.
Jika engkau hadiah terbaik dari Allah untukku, harapku pada Rabbku, kau tak datang terlambat di 1438 H.
Jika aku adalah kado teristimewa dari Allah untukmu, maka semoga halal adalah capaian di 1438 H.
Jika kejutan spesial dari Allah adalah dirimu untukku, dan diriku untukmu, maka semoga Allah jadikan kita pasangan dunia hingga ke syurga.
Aamiin.
*saya nangis nulis ini. Berasa syahdu sekali. Terharu dan.. entahlah. Sedari subuh tadi hingga perjalanan ke kantor paginya, berasa beda. Seperti de javu. Indah. Tapi saya tidak bisa gambarkan keindahannya. Masya Allah. Segala puji bagi Allah, atas nikmatNya hingga kebaikan menjadi sempurna.
Makassar, malam yg pekat di 6 ramadhan 1438 H/1 juni 2017 M.
Afyfdsa

Comments

Popular posts from this blog

(Bukan) Takdirku-Cerpen

ketika hidayah menyapa (cerpen)

Nikmat Sehat (Laa ba'sa Thohurun Insya Allah)