Pena Bertemu Pena (jadi manisan)

PENA BERTEMU PENA

Selalu kagum dengan sosok seperti itu. Sedari dulu menjadi bagian dari mimpi, bersejolikan dengan aktivis pena nan sastrawan. Dan tentu saja "kudu" soleh. Kata-kata yang menari, meliuk indah, menentramkan hati, menimbulkan deguban. Kalimatnya meluncur sebagai nasihat dan penawar tatkala dahaga. Puisi berbalas puisi. Syair disahuti syair. Sajak bersua sajak. Dan.. ketika pena telah bertemu pena, maka tak kering tinta karena bergeming. Mengeja kata menjadi aksara indah dan manis. Semanis senyummu yg tak pudar meski dikucek berkali-kali (eh?).
Ending yg tak sweet. Ini kusengajakan. Agar tak ada yg mengalahkan manismu di hidupku (haish).. segitu saja.
Peringatan: kau jangan minum sirup dengan bubuhan gula, nanti kau diabetes.

Comments

Popular posts from this blog

(Bukan) Takdirku-Cerpen

ketika hidayah menyapa (cerpen)

Tentang Buku "Berdamai dengan Takdir"