SAJAK-DALAM PENANTIAN
Disetiap derap
langkahku,kuhimpun berjuta asa tentang masa depan KITA. Disetiap hela nafasku,
kuukir bermili mimpi tentang bahagia bersamamu. Entah kau siapa? Berada dibelahan
bumi mana? Yang kutahu, kelak kaulah yang dipilih oleh-Nya menemaniku hingga
masa tua, berlanjut ke Syurga. In Syaa Allah.
Menariku bersama
bayang-bayang tanpa nama. Berbicara hatiku ke hatimu, meski tiada suara kau
dengar. Suatu senja nanti, izinkan aku menatap bola matamu, dan gurat tawa
bahagiamu, bersamaku. Menggenggam jemarimu sampai peluh, sampai akhirnya kau
tahu, betapa dulu lelah sekali aku menunggu.
Dalam untaian do’a,
kusetiakan engkau dalam pinta pada-Nya, agar dirimu senantiasa terjaga –jasad dan
ruhiyahnya-, hingga tiba saatnya kaulah yang akan menjagaku hingga terlelap. Lalu
ketika kuterbangun, ada senyummu menyapa disepertiga malamnya.
Mimpi ini, adalah
mimpiku dari sekian ribu mimpi tentangmu dimasa depan. Kuharap Rabb kita segera
kabulkan.
Aku menunggumu.
28 sept 2017 M/ 8
Muharram 1439 H
***
Ceileh.. dasar
jomblo! Bhahaha. Fiks, diatas tuh bikin mual kata-katanya. Memang cocok buat
yang sedang dalam penantian beraaaattt. Semoga “pangeran berkuda putih” segera
menjemputmu, nak. Puk puk puk. Jangan sedih yaah. *efek ditinggal nikah sama
sahabat. #huwah!
Nasehat untukmu
nak, Jangan baper. Jangan galau. Jangan sedih. Dan jangan jomblo terus. Hahaha.
Udah, ah. Entar makin galau.
***
Comments
Post a Comment