Kembali waras


#catatanlama
Silih berganti datang, namun tak kupilih.
Justru aku memilih orang yang tak memilihku.
Hidup memang penuh paradoks.
Aku pernah terjatuh. Luka-luka hatiku tak berdarah. Aku bergumam "beginikah rasanya patah hati?!"
Lalu berulang lagi. Kesalahan yang sama. Menaruh hati pada yang bukan pemiliknya. Tentu saja ia tak menjaganya. Ia buang kepingan hatiku seperti tak ada harga. Aku kembali menggumamkan kalimat itu "beginikah rasanya patah hati?!"
Siapa yang pertama kali mencetuskan bahwa cinta itu gila? Aku sepakat. Hilang akalku dibuatnya. 
Siapa pula yang pertama kali katakan bahwa cinta itu buta? Aku setuju. Karena betapa aku tak melihat lagi akibat dirundung asmara.
Menyesalkah? Tapi, betapa yang sudah-sudah juga begitu? Terulang dan terulang. 
Mungkin sebab itulah aku disebut manusia.
Setidaknya saat ini aku kembali waras.
Semoga tak ada lagi kegilaan setelah ini.

Comments

Popular posts from this blog

(Bukan) Takdirku-Cerpen

ketika hidayah menyapa (cerpen)

Nikmat Sehat (Laa ba'sa Thohurun Insya Allah)