Introvert, sebuah karakter yang dianggap aneh?



#psikologi2
Menjadi pendidik membuat saya menjadi dekat dengan dua dunia baru, yaitu dunia parenting dan dunia psikologi. Dua hal yang membuat saya begitu terkesan. Bahkan menjadi 'ilmu baru yang saya sangat sukai.

Baru-baru ini, saya membaca artikel yang berkaitan salah satu hal diatas, psikologi. Yang tentunya ada kena mengena dengan saye, kata orang Melayu. Yup, introvert. Sebuah kepribadian manusia yang selalu dianggap beda oleh orang kebanyakan. Kenapa? 
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, mari kita lihat dulu ciri-ciri sang introvert. 
Dari artikel dunia introvert :

Tambahan dari saya: 
1. introvert tidak menyukai nongkrong terlalu lama. Karena mereka selalu butuh ruang privasi untuk sendiri. Dan kesendirian adalah hal yang membuat mereka nyaman. Bagi mereka hiruk pikuk bisa membuat mereka "gila".

2. Cuek. Cenderung tidak menanggapi lawan bicara yang dianggap kurang penting arah pembicaraannya atau tidak sesuai dengan jalan fikirannya. Oleh sebab itu banyak yang menganggap mereka adalah orang yang sombong.
3. Tidak suka basa-basi berlebihan. Pembicaraan yang penting, to the point, dan berbobot adalah hal utama bagi mereka. Maka dari sinilah mereka selalu dianggap sebagai manusia irit kata alias pendiam.
4. Memilih menulis, ketimbang mengeluarkan kata-kata.
5. Tidak menyukai dering telepon, karena bagi mereka ini mengganggu. Jadi, jika kalian mendapati mereka tidak mengangkat telepon, kemungkinan besar mereka tidak ingin diganggu.
6. Akan terlihat supel, periang pada orang atau keadaan tertentu. Misal mendapatkan teman yang satu pemikiran, menemukan topik yang menarik dalam sebuah pembicaraan.
7. Suka mengamati orang sekitar. Terkadang mereka banyak mengetahui sesuatu tetapi tidak dibicarakan.
8. Memilih memendam ketimbang mengungkapkan. Meski pun mereka sudah mempertimbangkan masak-masak, ujung-ujungnya ditelan sendiri.
Nah, itu sebagian dari ciri-ciri mereka. 

pengalaman pribadi saya sebagai orang yang introvert, dari kecil karakter yang tersebut membuat orang-orang memandang aneh. Saya dianggap anak yang "kurang" atau berbeda dari anak yang lain. 
Sejak kecil saya jarang pergi bermain ke rumah teman, tapi teman-temanlah yang datang ke rumah. Tidak suka jika ada orang yang berkumpul, terus saya dipaksa untuk ikut nimbrung bersama mereka. Saya seperti dipaksa untuk keluar dari zona nyaman. 
Orang-orang disekitar saya ketika itu adalah pembully nomor satu. Tidak di sekolah, di rumah, di rumah tetangga dan sanak keluarga, saya selalu dicap anak yang "cacat" hanya karena saya lebih banyak diam dan penyendiri. Bahkan ada orang yang pernah menganggap saya orang bodo'-bodo'. Yang kurang lebih sama dengan anak yang cacat mental.

Masa-masa kuliah-lah yang membawa saya mengerti akan diri saya yang sebenarnya. dan alhamdulillah, saya mendapatkan teman-teman bergaul yang  memahami karakter saya. Di saat itu pula saya mulai berani tampil di depan umum, Berbicara dengan banyak orang, berdiskusi, tapi tetap pada zona nyaman. Maksudnya, interaksi sosial tersebut hanya bisa saya lakukan beberapa jam, tidak bisa seharian penuh. Karena saya akan kehilangan banyak energi jika tidak mendapatkan "me time". 
Teman-teman yang paling dekat dengan saya sangat tahu, jika saya itu suka berbicara hal-hal yang serius, meskipun dilain waktu mengeluarkan lelucon-lelucon yang akan membuat mereka terbahak. Tapi, tidak semua teman-teman saya akan mendapatkan saya dalam kondisi seperti itu. Karena, saya menampakkan karakter itu hanya pada orang-orang yang membuat saya nyaman dan percaya bahwa mereka adalah orang yang tepat untuk diajak berbicara.
Saya suka berfikir secara mendalam, mengamati hal-hal unik dan baru yang ada di sekitar. Jika lagi mood, maka hal yang saya dapatkan tersebut akan tertuang di catatan.
Nah, dari cerita tersebut bisa dipahami 'kan, kenapa mereka dianggap berbeda? Lalu, bagaimana solusinya jika kita mendapatkan teman yang introvert? Bagi saya hanya satu solusinya, berusahalah untuk memahami mereka.
Karena jika kita mau memahami, seorang introvert itu bukan orang yang aneh, melainkan orang yang diciptakan dengan karakter yang unik. Cara berfikir yang unik, cara mengolah emosi yang unik, dan cara bersosial yang unik.

Ada hal yang membuat saya bertanya-tanya, apakah seorang introvert bisa berubah menjadi extrovert secara permanen dengan proses belajar? Saya menunggu pendapat kalian.
Ilmu psikologi itu sangat menarik. Dengan mempelajari karakter dan kejiwaan seseorang akan membuat kita lebih mudah memahami dan menghilangkan kesan buruk terhadap orang lain.
Oke, mungkin sekian dulu obrolan kita tentang dunia introvert. Saya sangat menunggu sharing dari teman-teman yang memiliki karakter yang sama atau pun berbeda. Berbagi cerita menarik, yuk! Insya Allah di dalamnya akan ada manfaat yang bisa kita ambil, Sebagai penambah wawasan dan juga pengalaman hidup. 
.
.
.



Comments

  1. Selalu senang baca tulisanmu ukh. Mungkin introvert bs berubah sikit jd ekstrovert jika intens berinteraksi dgn ekstrovert tp ttp nda bakal bs menghilangkan karakter introvertnya. Krn sdh bawaan dari lahir kali ya? Bgtu yg sy rasa setelah mulai ikut arus org2 ekstrovert. Hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, akun baru, nih. Ditunggu karyanya juga, ukh. Hihi.

      Berubah menjadi extrovert tapi pada orang2 tertentu saja, ya?! Tidak bisa menjadi extrovert dihadapan semua orang. Hehe

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

(Bukan) Takdirku-Cerpen

ketika hidayah menyapa (cerpen)

Nikmat Sehat (Laa ba'sa Thohurun Insya Allah)