Dia Datang




Dia datang.

Tak hanya membawa peta dan kompas

Tapi juga mengulurkan tangan, berada di depan 

Menuntunku agar tak lagi tersesat.

Memberi selembar jaket agar aku tak kedinginan.

Dia seperti oase yang begitu lama kucari sepanjang perjalananku yang tandus.

Ia seperti cahaya yang mengintip dicela daun rimbun.

Indah tak menyilaukan dan menerangi pandangan.

Ia datang setelah aku tersesat jauh,

Mungkin sedikit terlambat,

Tapi tepat pada waktunya.

Katanya "aku ingin melihatmu dulu berjuang. Maaf, jika datang terlambat, daripada tidak sama sekali".

Aku tertawa dalam tangisan.

Ternyata aku salah.

Dia tidak sama sekali lupa untuk menjemputku.


***

Pesan moral :

Bersabarlah menunggu. Mungkin dia tak datang lebih awal sebagaimana yang kamu ingin, tapi dia akan datang tepat pada saat kamu butuh. Dan takdir tahu bagaimana ia bekerja untuk ini.

.

.

.

📷 https://pin.it/3XyaIhO

Comments

Popular posts from this blog

(Bukan) Takdirku-Cerpen

ketika hidayah menyapa (cerpen)

Tentang Buku "Berdamai dengan Takdir"