Diary Kepo (Percakapan Absurd)

 

D : Are you fine, fif? 

A : I don't know. I don't know my feeling now.

D : Why? Tell me.

A : Aku nggak tau mau ceritakan bagaimana.

D : Cerita saja seperti biasa. Kan dari dulu kamu suka cerita sama aku. Dari jaman kamu polos banget, kamu suka blak-blakan dan bertutur jujur.

A : Hmmm... My feeling is complicated. Mungkin karena aku mencari kebahagiaan dari semua proses dan rencana ini. Sehingga hakikatnya jadi hilang. Padahal kebahagiaan tidak dicari tapi diusahakan. Dan mengharapkan orang lain untuk membahagiakan kita bakal berujung kecewa. kita harus andalkan diri saja dalam mencari kebahagiaan. Bahagiakan diri sendiri, simpelnya begitu. 

D : and your heart, your body, your habits, so bad now, alright? 

A : yeah. Aku sadar akan hal itu. Tapi aku nggak bisa mengatur semua hal. Termasuk pikiranku, hatiku. Paling sulit adalah menghentikan pikiran untuk tak berpikir. Karena memang itulah pekerjaannya. Kamu tahu, nggak. Aku capek banget sekarang. Tapi aku nggak tahu caranya rehat kayak gimana. Badanku terbaring, tapi otakku bekerja pagi hingga malam. Memikirkan banyak hal. Aku mau tanya, benarkah ini adalah langkah tepat yg kuambil? Bagaimana jika aku mundur saja? Lalu melupakan semuanya?

D : you are crazy! Memang segampang itu menurutmu? Aku paham kamu punya banyak kekhawatiran. Tapi mundur bukan jalan terbaik, setelah hampir sampai di titik yang akan kamu tuju. Yah memang kamu nggak tahu akan ada badai seperti apa dihadapan kamu. Tapi sama halnya jika kamu mundur kebelakang dan berbalik. Entah ada badai apa pula. Kamu jangan lari. Hadapi saja. Dan yakin akan pertolongan Allah. Ketenangan akan didapatkan dengan keyakinan. Kamu punya Allah. Dan dia tidak akan menyia-nyiakan hamba-Nya. 

A : huuffftt. Berbicara jauh lebih mudah ketimbang mengamalkan.

D : memang. Makanya berjuang. Berjuang untuk diri kamu terlebih dahulu. Berdamai dengan keadaan. Dan ikhlas menerima segala ketetapan-Nya.

A : ya. Aku akan coba. 

D : masih mau cerita?

A : lain kali saja aku lanjutkan. 

D : jangan lupa rehatkan pikiran, jangan lupa makan biar maag dan GERDmu nggak kumat, dan yang paling penting perbanyak dzikir dan mendekatkan diri kepada Allah.

A : ya. Makasih sudah mau mendengarkan. 

D : yup. You're welcome. And remember, mental health is urgent. So, you must be happy. Okey?!

A : yupp.

.

.

.

📷 https://pin.it/hziVpEt


Comments

Popular posts from this blog

(Bukan) Takdirku-Cerpen

ketika hidayah menyapa (cerpen)

Tentang Buku "Berdamai dengan Takdir"