Menghapus Angan




 Hari ini, belum lagi tentang kita.

Pun esok, aku tak tahu.

Sebaik-baik rancanganku, 

Belum tentu sebaik takdir-Nya.


Terlalu banyak mimpi yang mulai terlintas,

Sejak pembicaraan 2 keluarga berlangsung baik.

Akan jadi apa kita kelak?

Takut dan harapku jadi padu.


Kutulis angan, lalu kuhapus lagi.

Berusaha enyahkan agar aku tak seperti mendahului apa yang telah Allah Kehendaki.


Comments

Popular posts from this blog

(Bukan) Takdirku-Cerpen

ketika hidayah menyapa (cerpen)

Nikmat Sehat (Laa ba'sa Thohurun Insya Allah)