Sebuah Surat #3


Kota Kita, 14 Januari 2017

Wa'aikum salam, Kai...!
Alhamdulillah kabarku baik. Benar kata nenek, saat ini aku sangat sibuk. Masih ngurus penelitian dan lainnya. Mengejar kelulusan di bulan Mei nanti. 


Aku juga rindu sekali, Kai. Rindu dengan nenek, rindu dengan suasana di desa, rindu masakan mamamu, tapi aku tidak rindu denganmu. Haha. Kau jangan marah, Kai. Aku ini berkata jujur. Kau, kan, selalu mengatakan "berkata jujur meskipun pahit" hehe. Aku tidak rindu dengan Kai yang sekarang. Yang sok serius, yang sok dewasa, sok pintar, sok sibuk dengan proyek ini itu. Aku rindu dengan Kai yang kecil. Yang menemaniku bermain ketika liburan di desa, yang terus-terusan mengirimkan surat meski jarang kubalas. 

Datanglah ke rumah kapanpun kau mau. Pasti Ayah dan Mama senang bertemu denganmu. Kau tidak usah sok serius begitu, mau mengatakan apalah. Datanglah, Kai. Setidaknya ada yang bisa kutemani bernostalgia.

Rinai.


Comments

Popular posts from this blog

(Bukan) Takdirku-Cerpen

ketika hidayah menyapa (cerpen)

Nikmat Sehat (Laa ba'sa Thohurun Insya Allah)