Hujan dan Rindu (Sajak)


Hujan,
Lama aku tak menulis tentangmu.
Entah, rasanya hanya hampa.
Aku ingin merasakan apa yang pernah kurasa dahulu,
Jatuh cinta, berbunga, bersemu, berdebar.

Hujan,
Rinaimu akhir-akhir ini membuatku kuyup.
Tapi kenapa aku tak menikmati lagi irama jatuhmu ke bumi?
Dimana dahulu membuatku tiba-tiba bisa membuat banyak puisi, atau sekadar terlelap nyaman di bawah selimut, atau menangis mengenang masa-masa yang telah lalu, engkau selalu hadirkan berbagai emosi disetiap detak-detikmu.

Hujan,
Aku rindu hadirmu yang dulu.
Membuatku begitu bahagia ketika rintikmu menyatu dengan tanah, menyeruakkan aroma patrikor.
Kini aku terlalu sibuk dengan duniaku.
Dunia yang membuatku begitu kosong.

Hujan,
Aku rindu dengan rinaimu yang membahagiakanku.
.
.
.
📷 https://pin.it/za2wjmvakxszut

Comments

Popular posts from this blog

(Bukan) Takdirku-Cerpen

ketika hidayah menyapa (cerpen)

Nikmat Sehat (Laa ba'sa Thohurun Insya Allah)