Patah Sendiri (Sajak)



Kembali pelupukku menggenang,
Lalu menderas
Bagai hujan sore tadi...

Kenangan tentang luka itu mencuat lagi
Aku disini patah
Menguatkan hati untuk bertahan agar tak makin parah

Mungkin dia yang disana biasa saja
Tak peduli apa yang sudah terjadi

Aku merasa patah sendiri
Berjuang sendiri untuk sebuah hubungan yang akhirnya usai

Hati...
Bisakah kau berkompromi
Jangan sakit, jangan perih, jangan pedih
Nanti kau mati.

Aku bagaimana kalau kau mati?
Akalku nanti tak punya teman berkelahi.

Aku benar-benar patah sendiri,
Mengenang 17 hari yang terlewati.

Sumber :
📷 https://pin.it/lkwuyi6mp7qmbb

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

(Bukan) Takdirku-Cerpen

ketika hidayah menyapa (cerpen)

Nikmat Sehat (Laa ba'sa Thohurun Insya Allah)