Katamu, Lalu Kenapa?



Katamu ingin pergi, 
lalu kenapa masih tinggal? 

Ucapmu ingin minggat, 
tapi kenapa belum beranjak?

Atau, 
hatimu masih penuh? 
Kenapa tak kau kosongkan?

Kau dimuliakan dengan mahkota malu, 
lalu kenapa jadi tak tahu malu?

Hatimu bukan batu, 
tapi tak juga air, yang harus ikuti arus.

Kau adalah kehormatan, 
yang patut terjaga, 
sampai tiba waktumu.

Makassar di musim hujan,
9 Desember 2018

Comments

Popular posts from this blog

(Bukan) Takdirku-Cerpen

ketika hidayah menyapa (cerpen)

Tentang Buku "Berdamai dengan Takdir"