Zaman Doeloe dan Zaman Sekarang


Zaman cepat sekali berubah, ya. Pesat sekali. Semua jadi serba canggih. Jika menelisik zaman orangtua kita dulu, atau tak usah terlalu jauh, zaman kita kecil, Tahun 90-an akhir menuju tahun 2000-an. Masih manual dan kelokalan banget. Apalagi yang tinggal di pedesaan. Saya masih dapati ketika memasak dengan kayu bakar atau arang, Ibu yang membuat tepung dengan lesung dan alu, permainan tradisional yang asyik sekali (masak-masak dengan bahan disekitar rumah, buat rumah-rumahan dari pelepah pisang dan daun kelapa, lompat tali, gasing, kelereng, petak umpet, dll),  main TTS dikamar sampai lupa waktu, naik sepeda ke sekolah berombongan, HP cuman bisa buat telfonan sama sms-an (belum bisa browsing, stalking mantan/gebetan, atau belanja online), ngerjain orang lewat telfon pake suara yang bisa diubah-ubah (hahaha. Ngakak gila kalau ingat ini), dilemparin telur sama tepung sama teman sekolah gara2 ulang tahun (anak sekolah jaman sekarang dikasi bunga sama kue tart sama pacar, dewasa sebelum waktunya dan iyuuh banget), dan masih banyak, silahkan ditambahkan sendiri.
perubahan paling signifikan menurut saya, yakni manusia yang semakin malas bergerak akibat kecanggihan teknologi. Serba online. Makanan, pakaian, kosmetik, taxi, ojek, sisa klik tombol, langsung dtg menghampiri ke rumah. Setiap manusia jadi "lumpuh" akibat gadget. Anak-anak tidak bisa lepas dari gadget. Zaman ini, sebenarnya membuat miris. Kebayang gak, sih, 10 tahun kedepan, dunia ini bakal seperti apa, kalau kita masih hidup, ya. Apakah manusia cuman mangap doang, terus sendok bergerak sendiri, atau malah sudah dikunyahin mesin, sisa ditelan. Atau bakal ada pesawat online, helikopter online, manusia terbang.  Ah, apa sih ini? Imajinasi yang sudah terbang jauh kemana-mana. Haha.
Kesimpulannya, secanggih-canggihnya zaman sekarang. Lebih enak di zaman dulu, ketika aku belum mengerti apa itu cinta. Jhyahaha. Taunya main, main, dan main, sampai bau matahari. Anak sekolahan di zamanku belum kenal namanya skincare routine, make up ala Barbie, make up ala Nisa sabyan, make up ala Korea, bla bla bla. Tampil apa adanya, dan masih tetap ada kok yang odo'. Oke, skip yang ini.
Kenapa jadi bahas ini? Tiba-tiba kepikiran aja, gara-gara WA ribut dengan notif grup SMP dan SMK (yang membernya sama aja) bahas si A nikah, si B Nikah, si C sudah punya anak 2, si D lagi bulan madu, si E ngomporin yang jomblo, mantan nikah tahun depan (ngenes), dan para jomblo meneriakkan kegalauan "Carikan calon buat saya!" Haha. Aduuuh... Teman sekolahku yang gak lagi unyu dan culun karena sudah pada tua (wkwk), kalian membuat hatiku meradang rindu akibat nostalgia masa putih biru dan abu-abu, dimana kepolosan perempuan selalu dimanfaatkan sama yang merasa kegantengan. Haha.
Sekian dulu. Maaf atas segala bahasan yang random, dimiks jadi paragraf yang tak utuh. Seperti hatiku. Huhu. 

Comments

Popular posts from this blog

(Bukan) Takdirku-Cerpen

ketika hidayah menyapa (cerpen)

Tentang Buku "Berdamai dengan Takdir"