Wanita didalam "istana"

Impian wanita salafiyah


Hampir semua, wanita muslimah yang bermanhaj salaf, jika ditanyakan, apa impian atau cita-cita mereka, jawabannya sama. Yaitu tinggal di rumah. Kenapa?
Karena, mereka paham kodrat mereka sebagai wanita. sebagaimana yang di firmankan oleh Rabbnya, yang artinya :
“Dan hendaklah kamu tetap tinggal di rumah-rumah kalian..."
Tugas yang diemban oleh seorang wanita berat. Yakni melahirkan, membesarkan, dan mendidik generasi peradaban Islam. Tugas yang hanya mampu dilakukan oleh kaummnya. Tidak selainnya. Lelaki terkuat di dunia pun takkan bisa menggantikan posisinya.
Tapi, wanita yang paham akan syariat, tak menyoalkan perkara ini. Karena baginya ini ladang pahala yang besar untuknya.
Wanita salafiyah, sangat mengerti, bahwa bukan kewajibannya menjadi pendakwah diluar rumah, bukan tugasnya mencari nafkah hingga lalai dari tugas pokoknya di rumah. Mereka sangat paham, bahwa wanita muslimah adalah sebaik-baik perhiasan sekaligus seberat-beratnya fitnah.
Sebagaimana dalam Sabda Nabinya shallallahu 'alaihi wasallam, yang artinya :
Wanita itu aurat, jika ia keluar dari rumahnya maka setan mengikutinya. Dan tidaklah ia lebih dekat kepada Allâh (ketika shalat) melainkan di dalam rumahnya.
Dan dalam hadits yang lain :
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, yang artinya :
“Aku tidak meninggalkan satu fitnah pun yang lebih membahayakan para lelaki selain fitnah wanita.”
***
Maka, laki-laki yang paham akan syariat ini, sangat menjaga kehormatan wanitanya. Takkan ia biarkan istrinya menjadi pencari nafkah diluar rumah, karena wanita terlahir sebagai tulang rusuk, bukan tulang punggung. Takkan ia biarkan wanitanya keluar di jalan2, di tengah keramaian lelaki tanpa penjagaan dan hijab yang menutupi. Karena muslimah lebih berharga dari ratu, yang dijaga ketat, tak boleh di sentuh, dan lihat oleh sembarang lelaki.
Dear akhawatiy, ini impian kita bersama.
Menjadi wanita-wanita dalam istana. Menjadi madrasah pertama bagi putra putri tercinta.
***
Dari muslimah yang masih terus berusaha dan belajar menjadi salafiyah sejati.

Comments

Popular posts from this blog

(Bukan) Takdirku-Cerpen

ketika hidayah menyapa (cerpen)

Tentang Buku "Berdamai dengan Takdir"